Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filter Bertenaga Sinar Matahari dari Australia Ubah Air Laut Jadi Layak Minum

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Twelve Apostles di Port Champbell National Park, Victoria, Australia. Keindahan alam batuan di tengah laut. (visitvictoria.com)
Twelve Apostles di Port Champbell National Park, Victoria, Australia. Keindahan alam batuan di tengah laut. (visitvictoria.com)
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Dengan hanya menggunakan filter berteknologi tinggi dan tenaga sinar matahari langsung, tim peneliti Australia mengembangkan teknologi pertama di dunia yang dapat membuat air laut dalam volume besar aman untuk diminum dalam waktu kurang dari 30 menit.

Menurut Universitas Monash yang berbasis di Melbourne, filter yang dirancang khusus ini mampu menghasilkan ratusan liter air layak minum per hari, dan hanya membutuhkan sinar matahari langsung untuk memurnikannya, sehingga prosesnya hemat energi, murah, dan berkelanjutan.

Bahan yang digunakan untuk membuat filter ini adalah kerangka logam-organik (metal-organic framework/MOF), suatu senyawa yang terdiri dari ion-ion logam yang membentuk bahan kristal dengan luas permukaan terbesar dari semua bahan yang telah diketahui.

Selama proses desalinasi atau membuat air laut menjadi tawar, filter MOF pertama-tama akan mengabsorpsi garam dari air, yang prosesnya tidak mengonsumsi energi. Kemudian MOF yang terisi garam diletakkan di bawah sinar matahari untuk beregenerasi, dalam waktu kurang dari empat menit, sebelum dapat kembali menyerap garam dari air.

Penulis utama penelitian tersebut, Profesor Huanting Wang dari Departemen Teknik Kimia di Universitas Monash, mengatakan desalinasi merupakan pilihan yang memungkinkan untuk mengatasi krisis kekurangan air yang mendesak di seluruh dunia.

"Desalinasi telah digunakan untuk mengatasi meningkatnya kekurangan air secara global. Berkat ketersediaan air payau dan air laut, dan karena proses desalinasi dapat diandalkan, air yang diolah dapat diintegrasikan dalam sistem akuatik yang ada dengan risiko kesehatan minimal," kata Wang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Namun, proses desalinasi termal dengan penguapan memerlukan banyak energi dan teknologi-teknologi lainnya seperti osmosis balik, juga memiliki sejumlah kelemahan termasuk konsumsi energi yang tinggi serta penggunaan bahan kimia dalam pembersihan membran dan deklorinasi."

Dengan konsumsi energi yang rendah dan tidak adanya bahan kimia yang diperlukan selama proses tersebut, Wang mengatakan semua itu menekankan ketahanan dan konsep keberlanjutan (sustainability) teknologi baru ini untuk solusi air bersih di masa depan.

"Studi ini berhasil menunjukkan bahwa MOF fotoresponsif merupakan adsorben yang menjanjikan, hemat energi, dan berkelanjutan untuk desalinasi," katanya.

"Penelitian kami memberikan cara baru yang menarik untuk desain bahan fungsional dalam memanfaatkan tenaga surya guna mengurangi permintaan energi dan meningkatkan konsep keberlanjutan desalinasi air."

ANTARA | XINHUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 hari lalu

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.


Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

3 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.


Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan flek hitam di wajah. Unsplash.com/Ayo Ogunseinde
Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.


Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

4 hari lalu

Ilustrasi ayah gendong bayi. Freepik
Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

10 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

18 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

26 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

32 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

39 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.